”2C-LEARNING” Inovasi Penanganan Pelaku Perundungan Anak Berbasis Gender di Kampung Pelangi Surabaya
Kata Kunci:
2C-learning, Pelaku Perundungan, Perundungan Anak Berbasis GenderAbstrak
Perundungan kerap dialami anak-anak yang mengikuti pembelajaran gratis di Kampung Pelangi. Akibat
perundungan, terutama oleh siswa laki-laki terhadap siswa perempuan, membuat kualitas pembelajaran semakin
menurun. Tim PKM-PM Unesa menyadari, memutus mata rantai perundungan bukan hanya fokus pada penanganan
korban, tapi juga pada pelaku perundungan. Tim PKM-PM Unesa melakukan program edukasi kreatif yang diberi
nama Wandersea dengan metode 2C-learning. Penelitian ini menjelaskan penerapan 2C-learning sebagai inovasi
metode pembelajaran untuk menanggulangi perundungan berbasis gender pada anak-anak dengan menargetkan
pelaku perundungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sebagai temuan,
metode 2C-learning menghasilkan perubahan sikap, pengetahuan, dan perilaku anak sebagai strategi mengatasi
perundungan. 2C-learning diimplementasikan dalam sebuah dongeng dengan berbagai tantangan dan media
belajar kreatif agar pembelajaran lebih mudah diterima anak.