Gita Suara itu Bernama Paduan Suara Dialita: Dari Perempuan Korban, Nukilan Sejarah Kekejaman Orde Baru, Tersaji tanpa Dendam

Penulis

  • Aflina Mustafainah Penulis

Kata Kunci:

Paduan Suara Dialita, Perempuan Tahanan Politik, Korban ’65, Pemulihan, Pemberdayaan

Abstrak

Saya paling suka ketika Ibu Ucie mengungkapkan Dialita sebagai kepanjangan “di atas lima puluh tahun”
sambil tersipu. Nama ini merupakan nama yang dipilih sebagai choir atau paduan suara yang mereka buat untuk
maksud pemulihan. Dalam karya-karya yang dibuat oleh perempuan tahanan politik, lahir kata-kata indah yang
jika dinyanyikan kita amat senang mendengarnya lahir dari kesulitan dan terbatasnya dana untuk merawat para
korban ‘65. Mereka telah menjadi korban penyiksaan, penghukuman, perlakuan yang kejam karena tidak pernah
ada persidangan atas tuduhan makar dan penyebaran paham komunisme. Pengadilan tidak pernah ada untuk
memutus mereka bersalah atau tidak.
Paduan Suara Dialita merupakan inovasi mekanisme pemulihan korban yang memiliki dampak residu trauma
namun ditunjukkan dengan langgam yang indah. Mereka berusaha bernyanyi dan menceritakan kembali kekerasan
yang dialaminya atau dialami keluarganya dengan cara menyentuh rasa yang paling dalam dari diri kita, yaitu welas asih.
Artikel popular ini saya tulis dengan metode literature review, melihat kembali referensi baik dari buku, artikel
di internet maupun wawancara di berbagai aplikasi dan kanal berita.

Referensi

Diterbitkan

2025-12-04