Inovasi Pemulihan Pascakekerasan Berbasis Gender: Terapi Naratif dalam Perspektif Feminisme

Penulis

Kata Kunci:

Terapi Naratif, Pemulihan, Feminisme, Kekerasan Berbasis Gender, Psikoterapi

Abstrak

Fenomena kekerasan berbasis gender (KBG) masih menjadi masalah serius dan utama yang dihadapi perempuan,
terutama perempuan pekerja migran Indonesia (PPMI). Hal ini terkait dengan tantangan dalam mengungkapkan
dan melaporkan pelecehan, serta mengakses layanan sistem dukungan sosial karena keterbatasan sumber daya
dan jaringan sosial yang dimiliki PPMI di negara mereka bekerja. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor
terjadinya kekerasan berbasis gender terhadap PPMI dengan fokus pada aspek sosial, politik, dan budaya untuk
merancang proses penanganan dan pemulihan yang lebih relevan bagi PPMI. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder dengan
menganalisis berbagai literatur seperti, artikel jurnal, buku, dan media resmi online untuk mendapatkan data yang
akurat, mendeskripsikan, serta menjelaskan data secara tematik induktif. Temuan penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan antara ketimpangan sosial, kekuasaan, dan ketidaksetaraan gender dengan KBG yang dialami
perempuan migran Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menyoroti pentingnya pengintegrasian terapi naratif
sebagai salah satu praktik psikoterapi dalam proses pemulihan pascakekerasan. Terapi naratif dibahas menggunakan
pendekatan feminisme untuk memahami kekerasan sesuai dengan konteks politik dan sosio-kultural penyintas.
Penelitian ini berkontribusi untuk memahami fenomena KBG dan praktik psikoterapi yang lebih relevan bagi
perempuan migran penyintas kekerasan berbasis gender. Dengan demikian, penelitian merekomendasikan
penelitian selanjutnya untuk mengevaluasi peran terapi naratif terhadap perempuan migran penyintas kekerasan
dengan pendekatan empiris.

Referensi

Diterbitkan

2025-12-04