Menggagas Strategi Implementasi Pengasuhan Ramah Anak untuk Pencegahan Kekerasan Pada Santri di Pesantren Kota Sampit

Authors

  • Gita Anggraini Universitas Muhammadiyah Sampit image/svg+xml Author
  • Riza Amalia Author

Keywords:

Pesantren Ramah_Anak, Pengasuhan_Ramah_Anak, Santri, Kekerasan_di_Pesantren

Abstract

Berbagai kasus kekerasan di lingkungan pesantren saat ini sedang banyak disorot. Mirisnya kasus kekerasan ini
terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kota Sampit. Kondisi ini membuat kekhawatiran banyak kalangan. Padahal
pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, telah
lahir keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1262 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pengasuhan Ramah
Anak di Pesantren pada tanggal 4 Maret 2024. Petunjuk ini memuat tentang pendekatan pengasuhan pesantren
ramah anak berdasarkan nilai Islam, tata cara pengasuhan dan perlindungan anak dalam pengasuhan, sumber
daya pedukung, serta ketentuan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Agar petunjuk ini dapat dilaksanakan secara
maksimal dan mencapai tujuan, diperlukan strategi implementasi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
Tulisan ini menawarkan gagasan strategi implementasi pengasuhan ramah anak di pesantren Kota Sampit baik
yang bersifat salafi maupun modern. Namun, belum ada program khusus pencegahan kekerasan di lingkungan
pesantren. Berdasarkan analisis kondisi lingkungan, ada beberapa strategi agar implementasi pengasuhan ramah
anak di pesantren Kota Sampit. Pertama, bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui integrasi program
kabupaten layak anak. Kedua, aspek SDM meliputi pengasuh pesantren, pembimbing, pengajar, dan musrif/ah
perlu dikuatkan melalui pendampingan agar memiliki pemahaman pengasuhan ramah anak. Ketiga, penguatan
partisipasi santri agar mereka menjadi lebih terbuka dan berani bersikap melalui pembentukan Pusat Informasi
Konseling Remaja. Keempat, menggandeng kerja sama organisasi perempuan yang konsern terhadap isu-isu PPA.
Kelima, pelibatan perguruan tinggi yang ada di Kota Sampit. Keenam, integrasi pada kegiatan intra dan ekstra
kurikuler seperti pengajian kitab, kegiatan mukhadarah, dan materi pelajaran yang relevan. Tawaran gagasan ini
diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan di pesantren yang
ada di Kota Sampit.

Author Biography

  • Riza Amalia

    Mahasiswa Doktoral Universitas Negeri Malang

References

Published

2025-12-04