Membangun Perspektif Baru dari Hulu ke Hilir: Kolaborasi Membangun Ruang Aman bagi Perempuan di Media Massa

Authors

  • Ayu Prawitasari Author

Keywords:

Media Massa,, Bias, Stereotipe, Panduan

Abstract

Banyak pemberitaan mengenai kasus kekerasan seksual di media massa, khususnya pencabulan dan pemerkosaan,
menunjukkan bias yang merugikan korban. Publikasi tinggi ini tampak menguntungkan di permukaan, namun
sejatinya justru mengamplifikasi stereotip yang menghakimi perempuan sebagai korban. Sebagai fasilitator kelas
kesetaraan gender untuk jurnalis sekaligus pengajar di perguruan tinggi, saya memetakan persoalan ini dalam dua
lokus: hulu (pemberitaan aspek preventif dan edukatif) dan hilir (pemberitaan kasus yang berperspektf korban).
Saya menilai banyaknya pelatihan menulis untuk jurnalis yang berperspektif korban kekerasan seksual belum
efektif dalam mengatasi pemberitaan yang bias. Masalah berat di hulu, terutama minimnya perspektif jurnalis
perihal keadilan dan kesetaraan gender relatif dibiarkan tanpa penanganan memadai. Analoginya seperti kasus
kebakaran. Perhatian sejumlah pihak masih lebih banyak terpusat pada bagaimana cara memadamkan api,
bukan pada cara mencegah timbulnya api berbahaya. Ini terlihat dari bagaimana media di hulu menggambarkan
perempuan sebagai tubuh, bukan kepala, seperti pada diksi dan kalimat “dokter cantik” atau “polisi cantik”
(stereotip), “tidak melupakan kodrat perempuan memelihara keluarga (beban ganda), “izin suami” (subordinasi),
atau “janda kembang” (kekerasan).
Sebagai jurnalis, saya mengusulkan inovasi dalam konten pemberitaan yang berupa panduan pemberitaan yang
adil; kampanye edukasi; serta pelatihan bagi jurnalis dan editor yang bertujuan menghapus bias gender dalam
pemberitaan. Panduan ini idealnya dilakukan secara kolaboratif oleh Komnas Perempuan dengan melibatkan

banyak lembaga, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Ko-
munikasi dan Informatika, Dewan Pers, serta organisasi pers. Inovasi yang saya usulkan menekankan pada

pentingnya pencegahan di tingkat hulu dengan mengubah narasi media yang sangat maskulin dan sensasional
serta memastikan representasi yang adil dan setara bagi perempuan. Dengan terciptanya media sebagai ruang
yang aman bagi perempuan, saya berharap marwah media untuk mengedukasi publik bisa tercapai sehingga
kasus kekerasan terhadap perempuan bisa ditekan.

References

Published

2025-12-04