Kekerasan Seksual pada Perempuan Muda Melalui Penggunaan Produk Kimia Penunjang Seksualitas

Authors

  • Carolina Retmawati Putri, M.A. Author

Keywords:

Seksualitas, Kekerasan Seksual, Produk Kimia

Abstract

Perempuan selalu dikonstruksikan untuk memiliki tubuh yang sempurna, namun pada saat yang sama, juga selalu mendapatkan pengaturan tentang tubuhnya yang membuat posisinya menjadi subordinat. Perempuan diatur tubuh fisiknya bahkan sampai pada bagian tubuh yang tidak terlihat dan sangat privat, misalnya aturan yang ketat tentang kehidupan seks dan seksualitasnya. Pengaturan tersebut terkadang membuatnya mengalami berbagai bentuk kekerasan, baik fisik maupun seksual. Tubuh perempuan dikuasi supaya tetap melanggengkan dominasi maskulin, terlebih dalam hal seksualitas dan reproduksi. Perempuan tidak mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan seksualitasnya. Sering kali bagi perempuan yang sudah memiliki pasangan, kontrol atas aktivitas seksualnya, dikendalikan oleh pasangannya (laki-laki). Paksaan tersebut dilakukan baik disadari maupun tidak disadari, namun pada gilirannya dapat memberikan rasa trauma tersediri bagi perempuan.
Tulisan ini akan membahas bagaimana peran laki-laki sebaga  pasangannya mengatur segala aktivitas seksua terlebih pada penggunaan produk-produk kimia untuk menunjang aktivitas tersebut. Penggunaan produkproduk kimia tersebut dilakukan dengan paksaan dan tanpa ijin dari perempuan sebagai pasangannya sehingga mengakibatkan rasa sakit pada organ reproduksinya dan tidak jarang menimbulkan perasaan trauma yang berkepanjangan. Paksaan terhadap penggunaan produk-produk kimia tersebut bertujuan agar bisa memberikan kenikmatan seksual bagi laki-laki sebagai pasangannya tanpa mempedulikan kondisi dari perempuan pasangannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu melakukan wawancara secara mendalam kepada informan yang diperoleh melalui snowball sampling. Informan penelitian ini merupakan perempuan muda dengan rentang usia 18-30 tahun di Yogyakarta. Perempuan-perempuan muda tersebut mengaku bahwa dirinya tidak memiliki kuasa penuh terhadap tubuhnya. Merekapun akhirnya mengikuti perintah dari laki-laki demi bisa menyenangkan dan melanggengkan hubungannya walaupun mereka merasa paksaan tersebut tanpa disadari merupakan kekerasan seksual yang dapat merugikan dirinya. Mereka mengabaikan kondisi tersebut karena masih kurangnya kesadaran terhadap kekerasan seksual khususnya terhadap perempuan. Hasil penelitian menunjukkan kuatnya pandangan bahwa superioritas laki-laki selalu ditemukan dalam setiap sisi kehidupan perempuan termasuk dalam melakukan aktivitas seksual sekalipun.

References

Published

2025-12-04